Jangan Cerai Berai, Bersatulah!!! -->

Jangan Cerai Berai, Bersatulah!!!

Suriono Brandoi
Minggu, 29 Juli 2018

Oleh: Suriono Brandoi Siringoringo, SE
Kala para politisi rajin menebar sumpah dan janji palsu. Demokrasi yang apatis dan birokrasi frustasi karena terinjak kepentingan. Kaum akademik yang idealis tapi buta, lemah dan mandul membaca peta zaman. Kerjaanya berteriak di jalanan minta susu dan remah-remah. Setelah diberi makan, balik menjilat ludahnya sendiri.

Tiap lembaran media juga larut dalam "pasar demokrasi" yang serba artifisial. Teorisasi ekonomi yang semakin menjulang, namun tidak menyentuh kebuthan dasar rakyat. Karena memang teorisasi tersebut hanya untuk melegitimasi kepentingan para tengkulak neolib dan kelompok elit. Sedangkan kenestapaan rakyat hanya komoditas untuk mendongkrak citra.

Lalu, dengan tubuh yang mungil, sang pengelana tua itu pun bangkit. Dengan senyumnya yang semanis gula jawa, dia menantang negerinya. Yakin dengan aksaranya, ia mampu memasuki benteng istana tirani. Yakin bahwa goresan tintanya akan sanggup memerangi kebatilan.

Yakin bahwa luapan emosinya mampu merobohkan keangkuhan para pecundang kehidupan yang telah menjadi parasit dalam hidupnya. Karena tulisan panjangnya adalah teriakan untuk mencegat ideologi busuk. Karena rangkaian katanya adalah seruan untuk bersatu. Jangan cerai berai, bersatulah agar jangan mudah kamu dipatahkan.

SUARA TOBA.