Liput Kafe Malam, Wartawan Di Samosir Dikeroyok -->

Liput Kafe Malam, Wartawan Di Samosir Dikeroyok

Suriono Brandoi
Sabtu, 01 September 2018
Ranto Sihole, Wartawan Media Online Matalensa.co.id saat menunjukkan bibir yang kena tinju.
Samosir(ST)
Ranto Sihole (47), wartawan perwakilan media online Matalensa.co.id di Samosir menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang tidak di Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kamis (30/8/2018) sekitar pukul 23.30 Wib.

Sebelum dikeroyok, Ranto yang mengendarai sepeda motor itu hendak pulang ke rumahnya di Dusun Pardugul, Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Samosir.

Ketika melintas di depan Kafe Boho, Ranto menepi di jalan untuk memotret cafe yang masih buka dan dipenuhi pengunjung tersebut untuk dijadikan berita. Hal itu ia lakukan guna menyikapi pergunjingan masyarakat Boho yang merasa terganggu dengan suara musik keras dari kafe itu hingga larut malam.

Asyik memotret, tiba-tiba 4 orang yang keluar dari kafe tersebut menghampiri dan langsung memukuli Ranto.

Akibat insiden tersebut, bibir Ranto luka berdarah. Sementara mulut dan pipinya bengkak akibat terkena pukulan.

“Perutku di injak-injak, kepalaku dipukul pake helmku,” terang Ranto.

Usai pengeroyokan, Ranto langsung melapor ke Polres Samosir. Polisi sempat kembali ke lokasi kejadian untuk mencari pelaku.

Atas kejadian itu, Ranto berharap agar pihak kepolisian mengusut kasus ini dengan segera sehingga tidak ada lagi aksi premanisme terjadi kepada wartawan.

Sebelumnya, cafe yang diketahui merupakan milik salah seorang pegawai di instansi Satpol PP Pemkab Samosir itu memang berada di pemukiman warga.

Akibatnya, warga sekitar cukup merasa resah dengan keberadaan cafe tersebut. Bahkan, kegiatan cafe yang disebut tidak memiliki izin dari dinas terkait itu juga sudah pernah diposting di media sosial.

Pemilik cafe, Baston Simorangkir ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa pada waktu terjadi aksi pengeroyokan itu, dia tidak berada di lokasi.

Dia juga mengakui bahwa cafe miliknya itu belum memiliki izin.

“Dalam usaha cafe ini semua dimanajemeni istri saya. Tidak ada campur tangan saya dalam usaha itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Jonser Banjarnahor, membenarkan telah menerima laporan Ranto. “Kita akan segera memproses kejadian ini,” ujarnya.
(Dikutip dari Media Online Matalensa.co.id.)

SUARA TOBA/SBS.