![]() |
Viral di media sosial menyulut serbuk kopi gula krimer dengan api. |
Samosir(ST)
Setelah sebelumnya di tahun 2013, diterpa isu dugaan adanya kandungan DNA babi pada produk kopi dengan merek dagang 'Luwak White Coffee' yang tersebar melalui media sosial, kali ini kopi gula krimer tersebut kembali viral.
Sejumlah video viral di media sosial, tak ketinggalan di Kabupaten Samosir juga menampilkan beberapa orang yang menyulut serbuk kopi luwak dengan api. Serbuk tersebut berkobar untuk sesaat. "Bubuk mesiu!" sebut salah seorang di antaranya.
Maraknya video kopi krimer yang mudah terbakar dan menuai banyak ketakutan di masyarakat itu, akhirnya direspons BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
![]() |
Siaran pers BPOM. |
Lewat sebuah siaran pers di laman resminya, dengan tegas, BPOM menyebut produk kopi yang disebutkan telah melalui evaluasi keamanan dan mutu serta telah mendapat nomor izin edar.
"Apabila produk pangan sudah memiliki nomor izin edar BPOM RI, berarti produk tersebut aman untuk dikonsumsi masyarakat," jelasnya.
Lalu kenapa bisa menyala? "Hal ini terjadi karena produk tersebut berbentuk serbuk, ringan dan berpartikel halus serta mengandung minyak dan memiliki kadar air yang rendah sehingga mudah terbakar dan menyala," tulis BPOM, Minggu (30/9/2018).
![]() |
Siaran pers BPOM. |
Dijelaskan sebelumnya, produk pangan yang mengandung rantai karbon atau ikatan antar karbon, kadar air rendah berwujud tipis dan berpori, akan menyala atau terbakar saat disulut dengan api.
Produk lain yang juga menyala saat disulut api adalah terigu, merica bubuk, cabe bubuk, putih telur, pati jagung, biji-bijian, serta kentang.
"Hal ini bukan berarti bahan pangan tersebut berbahaya atau tidak aman untuk dikonsumsi," lanjut pernyataan tersebut.
![]() |
Siaran pers BPOM. |
Tak lupa, di akhir siaran persnya, BPOM juga mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas.
SUARA TOBA/SBS.