Lucuti Kebatilan -->

Lucuti Kebatilan

Suriono Brandoi
Sabtu, 13 Oktober 2018
Ilustrasi.
Samosir(ST)
Nyanyikanlah nyanyian hati yang padam pada nalar yang mendadak terlunta. Dendangkanlah tarian jiwa pada penatnya hati menghadang buih-buih kegamangan hidup.

Bisikkanlah bisikan nyawa yang lelah memanen janji kosong di atas panggung orasi. Sebab tawa tak lagi berselisih dengan ln tangis. Karena cinta dan benci telah sulit dibedakan.

Atas nama pembenaran ilahi, mereka bicara kemarahan dengan keramahan. Atas nama kekuasaan, mereka mengangkangi puing-puing surga berbalut norma yang mencekik. Atas nama kehormatan, mereka menebar sejuta pesona yang memabukkan rakyat.

Zaman yang melahirkan iblis keserakahan berwajah malaikat, memang takkan mungkin bisa dilawan. Lalu acuh dalam keculasan hidup adalah kesesatan pikir.

Lebih mulia jiwa yang luka dan patah meneror benteng istana tirani dari pada diam dalam bisu. Karena luka akan semakin dalam menikam dan mengintai dengan jeratnya.

Sadarlah, lucuti kebatilan. Simaklah deru sejarah dalam nurani murni.

SUARA TOBA/SBS.