Perselingkuhan Yang Tak Pernah Tenggelam -->

Perselingkuhan Yang Tak Pernah Tenggelam

Suriono Brandoi
Jumat, 12 Oktober 2018
Ilustrasi.
Samosir(ST)
Selama senja di atas sana tak bicara, selama langit tak menuliskan dosa kita di hadapan dunia. Biar kita berdua (sesama penguasa) mendua. Di balik setia yang tak terjaga antara aku dan kau, antara aku dan dirinya.

Peduli nasib "wong cilik" yang terinjak lumpur becek pada gang sempit kehidupan, biarlah mereka tetap ditertawakan nasib. Toh jua mereka bisa disulap jadi nol lewat data-data statistik para kaum intelek.

Mereka begitu mudah dipengaruhi dengan ideologi busuk dan buku-buku program kotor kita. Bilamana badai melanda, cukup mengemas sejuta ratap dan derita yang terbungkus rapi dalam sejuta pesona.

Diatas panggung orasi kita tabur janji kosong. Biar ini menjadi rahasia kita yang hanyut bersama penyangkalan setiap kali mereka bernada sumbang. Tapi aku dan kamu tahu bahwa cerita perselingkuhan kita tak pernah benar-benar tenggelam.

Biarlah kita terus-menerus mengemis ke moster raksasa pengrusak alam, dll. Pesta-pesta habiskan anggaran dengan alibi ini itu. Dan kamu main proyek, kunker ke sana sini walau tak jelas juntrungannya.

Sementara rakyat yang mayoritas petani, biarlah "menangis darah" karena tanaman mereka gagal panen, kemarau yang berkepanjangan.

SUARA TOBA/SBS.