![]() |
Sambut lahirnya raja mulia. (Sumber Photo: Shalom Manado). |
Goresan: Suriono Brandoi Siringoringo, SE
Malam-malam percakapan, ada isyarat desau yang tak tersampaikan hujan kepada malam. Sebab, malam kudus-Ku telah jadi bahan pergunjingan cakrawala.
Mestikah penebusan-Ku dipergunjingkan? Bukankah cintaKu telah tertancap di salib yang agung? Ya, cinta-Ku yang penuh kasih mengapa kau kubur dalam ego, kau penjara dalam hawa nafsu?
Bukankah Kukatakan, hadir-Ku bukan memerdakakan kamu secara fisik tetapi untuk menyelamatkanmu dari kematian roh?
Kuharap kau menimang seayun wahyu dan mengimani-Ku dengan peduli, mengasihi, berbagi juga mensyukuri berkatmu. Dengan begitu Aku akan berkunjung di hatimu.
Sebab tanpa itu, sekalipun kau menyambut kelahiran-Ku menjadi "Anak Manusia", menggenapi yang dituliskan para nabi-nabi, dengan sambutan meriah. Meja makan yang penuh makanan lezat, rak yang penuh anggur dan membakar uangmu di langit.
Bukan..bukan itu yang kupinta. Berbagilah kepada mereka yang miris hidupnya, yang tertindas dan terjatuh serta kalah dalam berjuang melawan tirani. Karena itulah bekalmu menggengam dan memiliki damai natal seutuhnya.
"Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri." (Roma 14:7).
SELAMAT NATAL, 25 DESEMBER 2018.
SUARA TOBA.