![]() |
Ilustrasi. (Shutterstock). |
Suriono Brandoi Siringoringo,SE
Seorang ekonom pernah berseloroh bahwa wanita cantik hanya cocok dipacari, bukan untuk dinikahi. Benarkah?
Pada umumnya, sinamot wanita cantik itu lebih mahal dibandingkan sinamot wanita yang mukanya pas-pasan terlebih kalau mukanya “kurang elok” (bukan maksud merendahkan).
Namun jika ditinjau dari sisi bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahi wanita cantik dengan sinamot yang mahal.
Jawabannya mudah saja. Misal, wanita yang mau anda nikahi cantik dan dia meminta sinamot yang mahal. Anda mungkin mampu membayar sinamot si wanita cantik itu.
Tetapi bila ditinjau dari sisi bisnisnya, anda akan rugi. Kecantikan wanita itu akan menghilang seiring waktu berjalan sementara uang anda tidak akan hilang tanpa ada alasan yang kuat.
Faktanya, pendapatan anda mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi wanita cantik itu tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun.
Dari sudut pandang ekonomi, uang anda adalah aset yang meningkat, dan wanita cantik adalah aset yang akan menyusut.
Nilai wanita cantik akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Jika nilai tukar turun, uang anda bisa ditukar dan mendapatkan untung yang besar, sementara wanita cantik, ide buruk untuk menyimpan dalam jangka panjang (menikahinya).
SUARA TOBA.