Tertimbun Banjir Bandang Di Buntu Mauli, Korban Hilang Belum Ditemukan -->

Tertimbun Banjir Bandang Di Buntu Mauli, Korban Hilang Belum Ditemukan

Suriono Brandoi
Jumat, 03 Mei 2019
Kondisi rumah warga yang tertimpa musibah banjir bandang.
Samosir(ST)
Banjir bandang menerjang dua titik lokasi sekaligus di Kabupaten Samosir yaitu di Huta Dolok Martahan yang berasal dari Binanga Sampuran dan Huta Rassang Bosi yang berasal dari Binanga Ulu Darat, Desa Buntu Mauli Kecamatan Sitiotio pada Jumat (3 Mei 2019) mulai pukul 16.00 WIB.

Banjir tersebut diperkirakan dipicu oleh hujan lebat disertai kristal es yang melanda Kabupaten Samosir sejak pukul 13.30 WIB yang menyebabkan air meluber dari atas perbukitan menuju perkampungan di Kecamatan Sitiotio.

Menurut seorang staf KSPPM (Kelompok Study Pengembangan Prakarsa Masyarakat), Angela Manihuruk yang kebetulan berada di lokasi mengatakan akibat banjir itu sejumlah rumah hancur dan pertanian padi serta kopi warga terbawa banjir bandang yang disertai bebatuan.
Bahkan satu orang warga terbawa banjir dan sampai saat ini belum ditemukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir, Mahler Tamba, mengatakan, banjir bandang terjadi Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB saat hujan deras mengguyur Kabupaten Samosir.

Banjir yang melanda desa itu, kata Mahler, mengangkut material batu dan lumpur. Banjir awalnya melintasi jembatan yang sudah lama tidak dialiri air.

"Namun, tiba-tiba air yang mengalir dari Dolok Ulu Darat membesar hingga meluber ke perkampungan warga," katanya.

Sejauh ini, menurut Mahler, diperkirakan masih ada 1 warga setempat yang dinyatakan hilang.
"Satu orang korban bernama Tiaman br Situmorang atau Op. Santa (65) dikabarkan masih hilang. Itu masih perkiraan jumlah korban dari laporan yang kami terima," katanya.

Petugas gabungan BPBD, TNI dan warga kesulitan mengakses lokasi banjir karena jalan darat putus total tertimpa bebatuan dan lumpur.

Sementara itu, Camat Sitiotio, Bresman Simbolon yang turun ke lokasi bersama Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga, saat dihubungi melalui WhatsApp mengatakan bahwa kondisi terkini pada malam hari ini banjir bandang sudah reda.

Namun pencarian korban hilang dihentikan sementara mengingat kondisi sudah malam dan aliran listrik di lokasi yang tertimpa musibah diputus sementara. Dan akan dilanjutkan besok pagi.
Camat Sitiotio bersama Wakil Bupati Samosir turun ke lokasi.
Kata Bresman, ada empat rumah warga yang rusak parah, rata dengan tanah yakni rumah A. Jonson Tamba, A. Rajes Sinaga, Nai Gunal br Sinaga, A. Linsa Sinaga.

Serta ada empat rumah yang rusak ringan milik A. Dewi Sinaga, A. Dama sinaga, A. Demsi Manullang, dan A. Harapan (Anto Sinaga).

"Ada 1 orang korban hilang diduga tertimbun banjir bandang. Dan juga ada 1 orang korban patah kaki yang saat ini sudah dilarikan ke RSUD Dr Hadrianus Sinaga Pangururan untuk mendapatkan perawatan," katanya.
Warga yang bertahan di lokasi musibah.
Untuk saat ini, lanjut Camat Sitiotio, sebagian warga sudah mengungsi ke Desa Sabulan. Dan sebagian lagi memilih bertahan di lokasi kejadian.

SUARA TOBA/SBS.