Gubsu: Samosir Surga Kecil Yang Dititipkan Tuhan -->

Gubsu: Samosir Surga Kecil Yang Dititipkan Tuhan

Suriono Brandoi
Kamis, 13 Juni 2019
Gubernur Sumatera Utara bersama istri diberikan  pakaian adat Batak Toba sebagai penghormatan dari masyarakat Samosir atas kunjungannya ke daerah tersebut.
Samosir(ST)
Orang nomor satu di Sumatera Utara yakni Edy Rahmayadi selaku gubernur didampingi Ketua TP PKK Sumut, Ny Nawal Lubis menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Samosir, Kamis (13/6/2019).

Sesampai rombongan gubernur Sumatera Utara ini di Kabupaten Samosir, didampingi Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga, mereka langsung menuju SMAN 1 Pangururan yang disambut Kepala SMAN 1, Bilpon Simbolon.

Gubernur Sumatera Utara bertegur sapa dengan para siswa dan guru, serta memeriksa fasilitas dan kondisi sarana prasarana sekolah.

"Masa depan generasi kita ini ada di tangan kalian, pintar itu penting tapi lebih penting lagi budi pekerti. Kalian ajarkan dan utamakan itu, generasi Sumut harus miliki akhlak yang baik, bermoral," ujar Edy di hadapan para guru.

Ia memberikan motivasi kepada guru. Katanya, guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan memiliki amanah serta tanggung jawab yang berat.

"Kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tugas mulia yang kalian emban. Penting sekali, jangan pernah merasa rendah diri. Untuk itu, semangatlah kalian mendidik generasi penerus kita ini," tuturnya.

Kepada kepala sekolah, Edy berpesan agar meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang mendukung kenyamanan guru untuk mengajar, khususnya di ruang guru.

Kepala Sekolah SMAN 1 Pangururan, Bilpon Simbolon kemudian menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur dan rombongan yang telah berkunjung.

"Suatu kehormatan bagi kami, sekolah kami dikunjungi Bapak Gubernur. Kami akan laksanakan itu arahan-arahan yang disampaikan pak gubernur, dan mudah-mudahan dari sekolah ini lahir generasi-generasi Sumut yang terdidik dan miliki budi pekerti," ucapnya.
Silahturahmi Dengan Pemkab Samosir
Usai berkunjung dan meninjau SMAN 1 Pangururan, Gubernur Sumut melanjutkan kunjungan kerja (kunker) dan bersilaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten Samosir, Forkopimda, OPD, kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Samosir di Pekarangan Kantor Bupati Samosir.

Bupati Samosir, Rapidin Simbolon yang menyambut langsung dalam paparannya menyampaikan sejumlah perkembangan Kabupaten Samosir dan juga terkait pembangunan nasional di daerahnya.

Rapidin menyampaikan proses pembangunan nasional yang sedang berlangsung di Samosir, yakni jalan Tele-Pangururan-Onan Runggu, jalan Simpang Empat Pangururan-Simanindo-Onan Runggu yang akan tuntas tahun 2019.

Selanjutnya Bupati menerangkan pembangunan terusan Tano Ponggol, Pangururan, dan pembangunan jembatan Tano Ponggol dan pengadaan kapal Feri jenis Ro-ro sehingga antrean panjang kendaraan bermotor untuk menyeberang dari dan ke Pulau Samosir tidak terlalu lama.

Ia juga menerangkan pembangunan jalan lingkar Samosir ruas Harian-Sitiotio berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan.

Selain itu, diterangkan Rapidin, Kabupaten Samosir rawan bencana, di mana pada tahun lalu ada banjir bandang di Bonan Dolok, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kecamatan Sitio-tio, Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Simanindo.

"Kami berharap agar Gubernur Sumatra Utara sebagai pemimpin provinsi membawahi Kabupaten Samosir dapat memberikan perhatiannya dengan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan," imbuh Rapidin.
Seusai paparan Bupati Samosir, dilanjutkan dengan pidato Gubernur Sumatera Utara yang dirangkai sekaligus pemberian pakaian adat Batak Toba dan tungkot panaluan oleh para tokoh adat sebagai penghormatan kepada Edy yang berkunjung ke Samosir.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengungkapkan ketakjubannya kepada kepada keindahan alam Kabupaten Samosir. Menurutnya, Samosir merupakan surga kecil yang dititipkan Tuhan kepada Sumatera Utara.

Melanjutkan pidatonya, Edy juga menyampaikan alasan utama dirinya mau dan berkeinginan menjadi gubernur. “Tak pernah saya bercita-cita menjadi Gubernur. Jiwa dan naluri saya adalah menjadi prajurit. Tetapi, karena saking cinta dan sayangnya saya dengan Sumatera Utara ini, makanya saya mau menjadi Gubernur ini. Dan Alhamdulillah, Allah berkehendak,” ucapnya.

Seperti dirinya, Edy berharap masyarakat Sumut juga harus punya rasa memiliki, cinta, dan sayang pada Sumut. Dengan begitu, akan lebih mudah membangkitkan kemauan untuk turut berpartisipasi dan bersinergi melakukan kegiatan pembangunan.

“Sinergi ini bisa lancar kalau kita semua mau bersatu. Jangan kita terpecah-belah karena kepentingan tertentu, untuk Sumut harus bersatu kita. Kita semua di 33 kabupaten/kota bersaudara, sama-sama masyarakat Sumut,” ujar Edy.
Kepada para pejabat pemerintahan daerah, Edy berpesan agar benar-benar melaksanakan amanah untuk melayani masyarakat secara benar. Jabatan, menurut Edy, merupakan ibadah yang apabila dilaksanakan secara benar akan mendatangkan pahala. Sebaliknya, bila disalahgunakan akan diminta pertanggungjawabannya di hari akhir.

“Ayo, tugas kita menyejahterkan rakyat kita tunaikan. Aku pun sebagai gubernur, kalau masih sengsara rakyatku, berdosa aku. Sama-sama kita, jabatan yang kita miliki jadi ladang amal bagi kita. Terimalah Kami (Gubernur dan Wakil Gubernur) apa adanya, karena memang kami yang ditakdirkan untuk memimpin Sumut saat ini,” tuturnya.

SUARA TOBA/SBS.