![]() |
Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga menabur bibit ikan Nila bantuan PT Regal Spring (Aquafarm) ke Danau Toba, Jumat, 4 Oktober 2019. (FB Humas Samosir). |
Oleh: Suriono Brandoi Siringoringo, SE
"Sekali lagi kami sampaikan, bahwa saya bukan benci dengan TPL dan Aquafarm, namun karena dampak rusaknya lingkungan begitu besar di Danau Toba, maka kami sepakat dan meminta pemerintah agar Aquafarm dan TPL dievaluasi atau ditutup di kawasan Danau Toba."
Itulah dikatakan Bupati Samosir, Rapidin Simbolon pada Jumat, 8 Februari 2019 di Desa Siboro Kecamatan Sianjur Mula-Mula saat menanam pohon bersama PT Jasa Tirta dan PT Inalum.
Pernyataan yang kesekian kali disampaikan ini tentu perlu diapresiasi bahkan didukung agar terus disuarakan ke tingkat lebih tinggi, pemerintah pusat.
Namun sayangnya, statemen yang berkali-kali disampaikan bahwa PT. Aquafarm (PT. Regal Spring) harus ditutup karena salah satu perusahaan yang jelas-jelas mencemari Danau Toba, yang mana sangat mengganggu dan penghambat pengembangan pariwisata Danau Toba sesuai kebijakan jokowi, diduga hanya retoris belaka.
Karena dilain sisi, pemkab Samosir sendiri dibawah pimpinan Rapidin Simbolon, terkesan terlihat bangga menerima dan mengekspose bantuan benih ikan yang nilainya tidak seberapa dibanding kerusakan yang ditimbulkan PT. Aqua Farm (Regal Spring).
Seperti misalnya kemarin, Jumat, 4 Oktober 2019, Pemkab Samosir menerima bantuan bibit ikan nila sebanyak 150 ribu ekor dari PT Regal Spring untuk ditabur ke Danau Toba.
Pertanyaannya, sikap yang mana yang benar, menyambut baik kehadiran PT Regal Spring, atau menolak?
Karena dari dua narasi diatasi, nampak jelas pemkab Samosir bersikap mendua atau ambigu. Coba kita bayangkan, kita menerima sesuatu pemberian seseorang yang merupakan hasil dari merusak rumah orang.
Inilah yang disebut politik kemaruk. Dari manapun disambar tak perlu dipertimbangkan manfaat dan mudharatnya. Etika politik dan etika pemerintahan, menjadi dibelakangkan. "MARSITARHILALA, BINSAN ADONG."
Akhir kata, saya salut kepada salah satu bupati kawasan Danau Toba yang sangat firm menolak CSR PT. Regal Spring fan PT. TPL karena merusak lingkungan yang mana tidak sesuai dengan visi pemerintahannya.
Statementnya tidak sekedar politik wacana dan pencitraan. Tetapi konsisten membumi.
SUARA TOBA.