![]() |
Dua tim Dragon Boat Siogungogung berdoa sebelum bertanding pada turnamen dua tahun lalu. |
Samosir(ST)
Pada 7-9 November 2019 mendatang, wajah pinggiran Pantai Putri Lopian Pangururan akan kembali semarak. Tabuhan genderang, teriakan semangat, dan suara dayung yang saling berpacu dipastikan mewarnai arena ini.
Pun dengan peserta yang penuh semangat meski harus berpeluh keringat akan berpacu menuju garis finish, menjadi tontonan yang menarik.
Ya, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga akan menggelar kejuaraan Samosir Sport Tourism 2019.
Dragon Boat Festival atau Samosir Solu Bolon yang merupakan rangkaian kegiatan Horas Samosir Fiesta (HSF) ini akan diikuti puluhan tim Dragon Boat yang berasal dari Kabupaten Samosir dan luar daerah.
"Sejak dibuka pendaftaran 1 Oktober sampai 1 November lalu, hingga saat ini sudah ada 22 tim yang mendaftar. 11 diantaranya tim dari Kabupaten Samosir dan 11 lagi dari luar kota," kata Kadis Budpora Samosir, Waston Simbolon, Selasa, 5/11.
Para tim Dragon Boat berpacu menuju garis finish. |
Adapun kesebelas tim yang dari luar daerah yakni, Podsi Kabupaten Simeuleu Aceh, Podsi Pasaman Barat Sumbar, Podsi Riau, Tim Dayung Yonif 8 Marinir Brandan, Podsi Kabupaten Bekasi Jabar, Baktimas Humbahas, Tim Dayung Kabupaten Tobasa 1 dan 2, Tim Dayung Kabupaten Serdang Bedagai 1 dan 2, dan Yonmarhanlan I Belawan.
Untuk tim Dragon Boat Kabupaten Samosir yaitu, Pandulangan Sianjur Mulamula, CNN Sport Palipi, Partao Lumban Suhisuhi Toruan, SMA Negeri 1 Palipi, Lugahon, Martoba Solu Bolon Club, Lobster Dragon Palipi, Ogung Star Siogung ogung, Tim Solu Bolon Ambarita, Porhut Lontung dan Tim Kecamatan Sitiotio.
Dengan memperebutkan total hadiah Rp. 75 juta dimana satu tim terdiri 10 pendayung, 1 juru mudi dan 1 drummer ini akan mengambil start dari pesanggarahan dan finis di pelabuhan Onan Baru, lintasan lomba sepanjang 850 m.
"Para tim yang nantinya berhasil juara 1 sampai urutan 6, akan mendapatkan piala, uang pembinaan juga sertifikat. Dan seluruh tim baik yang juara maupun tidak, akan tetap kita berikan bantuan transport," lanjutnya.
Selain untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Samosir, menurut Waston, kejuaraan dayung ini merupakan tradisi di Samosir maupun di kawasan Danau Toba, untuk itu kejuaraan dayung harus dilestarikan dan dikembangkan.
“Kejuaraan ini merupakan ajang pembinaan bagi atlet-atlet dayung yang nantinya dapat mengikuti berbagai kejuaraan di tingkat nasional maupun Internasional," ungkap Waston.
Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Samosir ini pun mengajak masyarakat dan wisatawan untuk menyaksikan keseruan turnamen ini.
SUARA TOBA/SBS.