Debar Rasa Terkanvas Dalam Jiwa -->
Sabtu, 26 April 2025

Debar Rasa Terkanvas Dalam Jiwa

Suriono Brandoi
Sabtu, 14 Desember 2019
Ilustrasi.(Pinterest).
Suriono Brandoi Siringoringo
Di jelaga tunggu, aku mengenalnya. Ketika segala teduh kutemu pada bibirnya yang membiusku dengan seulas senyum.

Aih, pahatan terindah dari jemari Tuhan bernama lekuk tubuhnya itu pula yang memaksa debat internal antara hati dengan otak yang mengagungkan logika bergejolak.
Walau pada akhirnya memang pemenangnya adalah hati, yang terlanjur terpesona dengan keanggunannya yang sukar kubahasakan dengan kata-kata.

Atas dorongan hasrat untuk melabuhkan debar rasa yang terkanvas dalam jiwa, maka kulancarkan operasi terselubung. Namun, apa mau dikata, aku kehilangan jejaknya sebelum riset dan investigasiku menuai hasil.

Ia datang untuk pergi, hanya sebatas fatamorgana yang semu yang tak pantas untuk dikenang, ditangisi atau dicumbui bayangnya.

Tadinya, aku pikir tidak akan pernah bertemu lagi dengannya, walau dalam suatu masa yang berbeda sekalipun. Tapi ternyata tidak.

Kini, dia hadir kembali dalam embun desember. Aroma wangi tubuhnya semerbak memenuhi indra penciumanku. Membuatku bertanya-tanya, apa yang sedang ia lakukan disini dan dia datang untuk apa?

SUARA TOBA.