Komisioner Bawaslu RI saat sosialisasi pemilu di Unika St Thomas Medan. |
Universitas Katolik Santo Thomas Medan terima kunjungan Badan Pengawasan Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara (Bawaslu Sumut) dalam rangka sosialisasi hasil evaluasi pengawasan Pemilu 2019 dan persiapan pengawasan Pilkada Serentak 2020, Rabu, 18/12.
Sosialisasi ini dibuka Rektor Unika, Dr. Frietz R. Tambunan. Dalam sambutannya, Dr. Frietz menegaskan bahaya Hoax. Menurutnya, perang yang paling kuat saat ini adalah hoax, dan mengamini bahwa data merupakan salah satu produk yang paling mahal saat ini.
Untuk itu, Dr. Frietz mengajak mahasiswa untuk banyak mendengar dan aktif berdiskusi.
Mahasiswi Unika St Thomas Medan menyampaikan sejumlah pertanyaan. |
Dalam sosialisasi ini, beberapa fakta pelaksanaan Pemilu yang merugikan rakyat juga diungkapkan oleh peserta (mahasiswa Unika).
Seperti pertanyaan dari Marta (mahasiswi Fakultas Hukum), ia mempertanyakan peran pemerintah dalam hal hak pilih mahasiswa sehingga bisa digunakan pada saat pemilihan kepala daerah yang nyatanya jarang digunakan karena jarak jauh dari kampus dan waktu libur hanya 1 hari.
Begitu juga dengan pertanyaan salah satu peserta lainnya, terkait pemerintah yang kelihatannya kurang serius membasmi money politic.
"Karena kita tahu bahwa salah penyebab korupsi adalah serangan fajar supaya balik modal," ungkapnya.
Pada acara tersebut, hadir juga Suhadi Suhendra Situmorang, SH.,MH selaku anggota Bawaslu Sumut yang merupakan alumni Fakultas Hukum Unika Santo Thomas.
SUARA TOBA/SBS.