Menikmati "Parna Coffee" Kopi Asli Samosir -->

Menikmati "Parna Coffee" Kopi Asli Samosir

Suriono Brandoi
Sabtu, 21 Juli 2018
Parna Coffee
Samosir(ST)
Kabupaten Samosir merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian tengah Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah sekitar 2.069,05 km² dan secara geografis berada pada posisi 2°21’38” - 2°49’48” Lintang Utara dan 98°24’00” - 99°01’48” Bujur Timur, dengan ketinggian antara 904 – 2.157 meter diatas permukaan laut (mdpl). Dari total luas wilayah tersebut terdiri dari daratan seluas sekitar 1.444,25 km2 atau sekitar 69,80% wilayah.

Tanaman kopi arabika merupakan salah satu sumber pendapatan utama masyarakat Kabupaten Samosir. Tanaman kopi arabika mulai dikembangkan pada wilayah dengan ketinggian diatas 910 meter dpl sekitar tahun 1990an.

Wilayah pertanaman Kopi Arabika Pulau Samosir terletak di 6 Kecamatan di Kabupaten Samosir, yaitu di Kecamatan Pangururan, Simanindo, Ronggurnihuta, Palipi, Nainggolan dan Onan Runggu yang terletak pada ketinggian sekitar 910-1.600 m dpl.

Ciri dan kualitas citarasa yang khas tersebut menyebabkan Kopi Arabika Pulau Samosir menjadi salah satu kopi khas wilayah yang dicari oleh konsumen

Dari khasiat Kopi Arabika Pulau Samosir yang nikmat itu, lahirlah "Parna Coffee" yang diolah dengan menggunakan teknik Olah Basah Gerbus Basah (OBGB) dan Organik, sehingga menghasilkan tiga jenis produk yakni, Kopi Osas (kopi Labu Kering atau green bean), Kopi Sangrai (roasted bean) dan Kopi Bubuk (ground coffee).
Ludovikus Nadeak pencipta kopi "Parna" menjelaskan bahwa ketiga jenis barang tersebut dihasilkan dari buah kopi yang sehat dan segar yang dipetik setelah masak berwarna merah, diolah dengan teknik olah OBGB dan menghasilkan kopi dengan ciri dan kualitas citarasa yang khas.

"Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember pada tahun 2017, nilai citarasa dari Kopi Arabika Pulo Samosir yang diolah dengan teknik OBGB keseluruhannya termasuk dalam kelompok kopi specialty dengan klasifikasi citarasa Excellent," kata pria kelahiran Tanjung Bunga, Pangururan ini. 

Lanjut Ludovikus, Sangrai (roasted bean) dan bubuk (ground coffee) Parna Coffee dilakukan dengan teknik terbaik dan hygiene, bekerjasama dengan Rumah Kopi Nusantara.

"Kemasan (packaging) Parna Coffee menggunakan kemasan terbaik dan menarik memakai stand up pouch packaging, bekerjasama dengan Rumah Kopi Nusantara dan JPW Coffee," katanya. 

Kenapa “Parna Coffee”? terang Ludovikus, Parna singkatan dari Parsadaan Pomparan Raja Naiambaton. Tona (pesan sakral) ni Ompu Raja Naiambaton “Sisada Lulu Anak, sisada Lulu Boru, sitokka Marsiolian” adalah amanah yang mulia untuk mempersatukan seluruh keturunan Raja Naiambaton dimana pun berada, yang hampir terdiri lebih dari 70 marga.

"Parna menjadi nama yang sakral yang memberi kekuatan yang luar biasa. 
Filosofi kopi identik dengan Tona Parna yang mengutamakan persatuan, persahabatan, kedamaian dan saling berbagi & menolong. Salah satu cara membumikan, menyatukan dan menggaungkan peradaban "kekuatan ini" melalui “Parna Coffee”,"jelasnya.

Visi Parna Coffee yakni menjadikan petani kopi Samosir dan Toba menjadi petani kopi kelas dunia. Dan misinya untuk meningkatkan “Value Added” kopi Samosir dan Toba untuk meningkatkan kesejahteraan petani menuju petani kopi kelas dunia.

Ludovikus Nadeak mengatakan Parna Coffee diproduk di Jakarta dan pemesanan baik Jabotabek dan luar kota bisa dipesan melalui nomor kontaknya 0811777076. Untuk Parna Coffee berat 250gr dijual dengan harga Rp 70.000, 500gr seharga Rp 135.000 dan 1000gr seharga 265.000.

SUARA TOBA/SBS.