Mengenal Sejarah Berdirinya KSP Makmur Mandiri -->

Mengenal Sejarah Berdirinya KSP Makmur Mandiri

Suriono Brandoi
Senin, 17 Juni 2019
KMM Lahir Atas Gagasan Dan Ide Tumbur Naibaho
Drs. Tumbur Naibaho, MM sang pendiri Koperasi Makmur Mandiri.
Samosir(ST)
Sabtu, 22 Juni 2019 nanti, Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri yang akrab dipanggil KMM genap sudah berusia 10 tahun berkiprah di tanah air di bidang perkoperasian.

Di usianya yang masih muda namun sudah sukses mengepakkan sayap hampir di seluruh wilayah Indonesia itu tentu masih ada yang belum tahu pasti bagaimana koperasi ini lahir dan siapa yang pertama mendirikannya.

Secara singkat, sejarah berdirinya koperasi yang sudah membumi ini lahir atas gagasan dan ide dari Drs. Tumbur Naibaho, MM, putra kelahiran Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Setelah bekerja selama lebih 20 tahun di PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya (BAJ) dan melihat keadaan perusahaan yang sudah mulai tidak sehat serta banyak anggota keluarga khususnya dan masyarakat umumnya yang belum mempunyai pekerjaan, timbul keinginannya untuk membuat suatu lapangan pekerjaan.

Sehingga pada tahun 2005 lalu, Tumbur yang saat ini menjabat sebagai Ketua KMM, mencoba membuka Kantor Cabang Koperasi Bersama Mandiri (KBM) yang berkantor di rumahnya sendiri di Perumahan Griya Asri 1 Tambun.
Tumbur Naibaho saat menerima penghargaan dari Menteri Koperasi Dan UKM RI tahun 2018.
Dan pada tahun 2008, ia memindahkan kantornya ke Ruko Niaga Kali Mas Bekasi Timur. Awalnya KBM ini adalah koperasi yang dimiliki oleh sesama karyawan kantor pusat BAJ, tempat Tumbur bekerja sebagai karyawan.

"Bermodalkan pengalaman yang saya miliki bidang asuransi, pasar modal, dana pensiun, BPR dan koperasi, maka pada Juni 2009, timbul ide untuk mengumpulkan 25 orang teman dekat/ sahabat/ keluarga untuk mendirikan sendiri koperasi terpisah dari KBM," ujar putra dari 12 bersaudara itu.

Dan disepakatilah namanya Koperasi Makmur Mandiri (KMM) dengan kantor pusat di Ruko Plaza Metropolitan Blok A3/26 Tambun.

"Awalnya KMM bergerak hanya di wilayah Bekasi di bidang serba usaha. Namun mengingat perlunya pengembangan perusahaan, maka pada September 2011, rapat anggota memutuskan KMM menjadi koperasi primer nasional dan memindahkan kantor pusat dari Kabupaten Bekasi ke Pondok Ungu Kota Bekasi sekaligus jenis usaha fokus mengelola Simpan Pinjam," kata suami Jusniar Simbolon tersebut.

Pada Desember 2014, lanjutnya, kantor pusat kembali dipindahkan ke gedung sendiri di Ruko Suncity Square Blok A/8 Kota Bekasi. Dan di tahun 2015, perusahaan membeli lagi ruko sebelah sehingga kantor pusat saat ini menempati 2 unit Ruko Blok A No.8-9.

"Atas berkat Tuhan dan doa serta dukungan dari berbagai pihak serta karena kerja keras para karyawan, pengurus dan pengawas, Koperasi Makmur Mandiri semakin berkembang pesat. Jumlah anggota per Desember 2018  tercatat  31.951 orang, naik 187 persen dari tahun 2017 sebanyak 11.135," kata Tumbur.
Tumbur Naibaho bersama istri, Jusniar Simbolon berphoto bersama di Kantor Pusat KMM.
Peningkatan anggota tersebut berimplikasi positif terhadap pertumbuhan aset sebesar Rp307,947 miliar atau naik 52,60 persen dibanding 2017 sebesar Rp201,747 miliar.

Bahkan per Juni 2019, saat ini Koperasi Makmur Mandiri sudah memiliki 127 kantor cabang yang tersebar di berbagai kabupaten dan propinsi di Indonesia. Pada perayaan ulang tahun KMM ke-10 tahun nanti, kantor ke 130 juga akan diresmikan.

Tak hanya itu, koperasi ini dalam kurun waktu di usia 10 tahun, berbagai penghargaan berhasil disabet. Diantaranya penghargaan dari MURI pada tahun 2018 atas rekor koperasi simpan pinjam pertama yang rapat anggota tahunan (RAT) melalui video conference.

Penghargaan dari Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah RI atas prestasi sebagai koperasi berprestasi tahun 2018 jenis simpan pinjam dan penghargaan koperasi simpan pinjam skala besar nasional tahun 2017. Serta berbagai penghargaan lainnya.

Di masa mendatang, KMM yang memiliki motto, "Maju Dan Bertumbuh Bersama Anggota," diharapkan akan semakin berperan dan turut membantu pengadaan lapangan kerja, sehingga para anggota, calon anggota dan para karyawan beserta keluarga dapat memperoleh hidup yang lebih baik dan sejahtera.

"Hingga 4 tahun mendatang, KMM membidik aset sebesar Rp 1 triliun dengan 200 kantor cabang di seluruh Indonesia dan 120 ribu orang anggota serta 2.000 karyawan. Untuk mewujudkan harapan tersebut, ia mengharapkan dukungan dari seluruh anggota dan masyarakat," kata Tumbur.

Selamat ulang tahun ke-10 Koperasi Makmur Mandiri. "Maju Dan Bertumbuh Bersama Anggota."

SUARA TOBA/SBS.