Dinkes Samosir Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin -->

Dinkes Samosir Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin

Suriono Brandoi
Senin, 03 September 2018
Wakil Bupati Samosir saat membuka sosiasilasi.
Samosir(ST)
Bertempat di aula Hotel Saulina Samosir, Senin (3/9) Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir menggelar sosialisasi program kesehatan reproduksi calon pengantin yang bertujuan meningkatkan SDM masyarakat dan aparatur pemerintah di bidang kesehatan.

Acara yang dibuka Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga ini, dalam sambutannya menyampaikan sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan yang tertuang dalam nawacita yang kelima yaitu Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui keluarga sehat maka sangat diperlukan untuk memberikan perhatian terhadap kesehatan khususnya kesehatan keluarga.

"Ibu sebagai salah satu anggota keluarga sangat berperan dalam kesehatan keluarga dan sangat butuh perhatian di bidang kesehatan," kata Juang Sinaga.

Status kesehatan perempuan Indonesia, lanjutnya, saat ini masih tergolong dalam tahap rendah. Hal ini ditandai dengan tingginya presentase Kurang Energi Kronis (KEK) pada usia subur sebesar 20,8 % Anemia pada perempuan sebesar 23,9 % dan pada Ibu hamil 37,1 % serta kehamilan pada usia remaja usia 15-19 tahun. 

Selain status kesehatan perempuan, status kesehatan laki laki juga mempunyai peran penting dalam mendukung kehamilan sehat, antara lain memiliki status gizi yang baik dan tidak berperilaku seksual bebas.

"Dengan adanya pertemuan ini masyarakat mengetahui betapa pentingnya memeriksakan kesehatan calon pengantin (CATIN), sehingga bisa menurunkan angka kematian kepada Ibu hamil dan bayi yang dikarenakan adanya kelainan yang tidak diperiksakan sebelum menikah," ujar Juang Sinaga.

Ia juga berharap kepada penyuluh kesehatan dan tokoh agama untuk memotivasi para catin agar memberikan pemahaman memeriksaan kesehatan sebelum menikah.

"Kita dorong para catin agar betul-betul memeriksakan diri sebelum naik jenjang pernikahan," katanya.

Wabup berharap melalui program kesehatan catin ini akan tumbuh SDM yang berkualitas di Kabupaten Samosir. Beliau juga menekankan peran lintas sektoral seperti Kantor Kementerian Agama di kabupaten Samosir, pemuka agama dan petugas puskesmas se-Kabupaten Samosir.

Kadis Kesehatan Samosir, dr. Nimpan Karokaro menjelaskan bahwa program tersebut merupakan terobosan dalam memperhatikan kesehatan pengantin laki-laki dan perempuan sampai kepada tahap kehamilan hingga kelahiran.

"Setiap pengantin nantinya akan terlebih dahulu diedukasi dan diberikan informasi kesehatan termasuk cek kesehatan reproduksi dan konseling," kata Nimpan.

Untuk mewujudkan program ini, lanjutnya, nantinya setiap calon pengantin harus mendapatkan surat rekomendasi dari puskesmas terdekat.

"Diharapkan para pemuka agama dapat menelaah tujuan dari program tersebut, dan tidak ada maksud maupun intervensi untuk membatasi hak setiap orang melainkan untuk kesehatan yang lebih baik kedepannya," ujar Nimpan Karokaro.  

Lebih lanjut dijelaskan, efek dari kebebasan berumah tangga saat ini banyak menimbulkan permasalahan seperti halnya anak lahir pendek (stunting), kurang gizi dan lain sebagainya.

Pernikahan dibawah umur 17 tahun juga menjadi masalah, dimana pada usia tersebut si ibu belum mengetahui/ dewasa dalam merawat anak, sehingga perlu juga diedukasi.

"Akan diajarkan juga perilaku hidup sehat kepada setiap catin, seperti kewajiban untuk memiliki jamban sehat," lanjutnya.

Guna kelanjutan proram tersebut Kadis Kesehatan Samosir akan menjalin kerjasama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama di Kabupaten Samosir.

Turut hadir dalam acara ini Kakandepag, Tawar Tua Simbolon, para Camat se-Kabupaten Samosir, staf Dinas Kesehatanan dan beberapa warga masyarakat.

SUARA TOBA/SBS.