Wakil Ketua DPRD Samosir Tuduh Dua Pejabat Pemkab Samosir Provokator
![]() |
Rapat paripurna istimewa DPRD Samosir dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Samosir ke 15 tahun 2019. |
Samosir(ST)
Sambutan Ketua DPRD Samosir yang disampaikan ketika Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Jadi Kabupaten Samosir ke-15 tahun 2019, mengatakan angka kemiskinan di Samosir meningkat, menjadi polemik.
Kadis Kominfo Samosir Rohani Bakkara, Selasa malam (8/1/2019) mengatakan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Samosir secara resmi melaporkan data indikator sosial dan ekonomi makro tahun 2016-2018 pada 28 Desember 2018 di ruang kerja Bupati, bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Samosir menurun 1,34 persen.
"Dengan demikian Ketua DPRD telah mengumumkan dan mengkomunikasikan data tanpa sepengetahuan dan persetujuan BPS Samosir," sebutnya.
Menurutnya, ini dapat dikategorikan melanggar aturan karena data yang disampaikan tidak up date.
Padahal setiap pidato yang disampaikan pada rapat paripurna adalah arsip negara dan pemerintah tidak akan tinggal diam dengan kejadian itu.
Klarifikasi Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Kominfo tersebut dibagikan Kadis Kominfo, Rohani Bakara dan Kabag umum, Ricky Rumapea ke sejumlah grup WhatsApp.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Samosir, Jonner Simbolon bereaksi di salah satu grup WhatsApp. Ia menyayangkan sikap kedua pejabat tersebut.
"Terlalu lantang si Ricky dan si Rohani ini. Tak tahu etika dan tupoksi. 2 pejabat ini..jadi provokator," tulis Jonner Simbolon di salah satu grup WhatsApp.
Dilanjutkannya, salah atau benar pidato ketua, yang pasti dalam sambutannya ketua DPRD membuat sumber data dalam sambutannya, itu yang pertama.
Yang kedua, setelah paripurna kemarin sampai hari ini, tidak ada satu orang pun dari Group WA yang saya ikuti menanyakan hal itu. Tapi kenapa ada jawaban atau klarifikasi di berbagai WAG tentang hal tersebut?
"Jadi, 2 pejabat ini, Ricky Sirumapea dan Rohani Bakkara adalah Provokator yang tak mengerti tupoksinya."
"Kami pimpinan DPRD dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi untuk memanggil Ibu Rohani Bakara dan pak Ricky Sirumapea sebagai pejabat Pemkab dalam RDP," jelas Jonner.
Sementara itu, menjawab Wakil Ketua, Ricky Sirumapea mengatakan bahwa paripurna kemarin adalah sidang istimewa resmi dokumen negara. "Semua melihat ada wartawan ada beritanya. Teganya ketua bilang saya provokator. Apa ada berita saya yang provokatif?. Ada tampang saya provokator ketua? Mari membangun Samosir lebih baik," tulis Ricky Sirumapea.
Lanjutnya, kita warga Samosir, kita sudah baca berita, wajar kita mau tahu kebenarannya. Kebetulan ada konfirmasi dari Dinas Kominfo atas pidato tersebut, ya kita share, tak ada unsur untuk memprovokasi.
Soal akan dipanggil untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP), Ricky mengaku siap. Ia mengaku penasaran dituduh provokator. "Kita warga Samosir juga lahir dan besar disini, masa saya jadi provokator di kampung sendiri!!!," tulisnya.
Senada dengan Ricky, Kadis Kominfo juga menuliskan bahwa dirinya sedang menjalankan tupoksi dan bukan provokator.
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, pemerintah akan mengclearkan kepada publik.
Ketika ditanya apa maksud menyebutkan "pemerintah tidak akan tinggal diam", Bupati Rapidin menyebutkan "Ohhh... tidak tinggal diam maksudnya kami akan mengclearkan dengan publik."
Ia juga mengatakan akan konfirmasi atau mendiskusikan dengan pejabat terkait di Pemkab Samosir.
SUARA TOBA/SBS.