Guru Honor Komite Di Samosir Khawatir Dipecat -->

Guru Honor Komite Di Samosir Khawatir Dipecat

Suriono Brandoi
Senin, 24 September 2018
 
Ilustrasi.
Samosir(ST)
Penerimaan CPNS tahun 2018 di lingkungan pemerintah kabupaten Samosir telah dibuka sepekan yang lalu. Tercatat, dari 256 kuota yang tersedia, 150 adalah formasi guru dari berbagai bidang ilmu yang nantinya para pelamar yang lulus akan ditempatkan diberbagai sekolah di Kabupaten Samosir.

Di satu sisi, para lulusan sarjana pendidikan tentu bahagia akan lowongan kerja tersebut. Namun ditengah kebahagiaan itu, sekitar 150-an guru honor komite yang tersebar di berbagai sekolah merasa terancam atas penerimaan CPNS ini.

Hal itu terungkap saat puluhan guru dengan gaji honor komite menemui Bupati dan Wakil Bupati Samosir yang diterima di Aula Kantor Bupati Samosir, Senin, 24/09.

Perwakilan guru honor komite, Pulo Tamba menyampaikan aspirasi mereka bahwa pembatasan umur pelamaran CPNS maksimal 35 tahun telah membatasi peluang mereka untuk melamar CPNS.

“Padahal kami sudah mangabdi 10-15 tahun. Akibat pembatasan usia tersebut, peluang kami sudah sangat sulit," kata Pulo tamba yang mengajar di SD 9 Cinta Dame Kecamatan Sitio-tio.
Perwakilan guru honor komite saat menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah kabupaten Samosir.
Dengan adanya penambahan tenaga pengajar melalui jalur test CPNS, kekhawatiran pun timbul dalam benak mereka. Khawatir akan diberhentikan dengan adanya penempatan guru hasil ujian CPNS tahun ini.

Selain itu, Pulo memohonkan agar Pemerintah Kabupaten Samosir mengambil kebijakan untuk mengangkat mereka menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

Menanggapi aspirasi para guru honor komite tersebut, Wakil Bupati Samosir, Ir. Juang Sinaga mengatakan sangat menghargai keinginan para guru komite tersebut, akan tetapi kebijakan untuk pengadaan pegawai negeri itu berada di tangan Pemerintah Pusat.

“Kami juga prihatin, bersabarlah menunggu kebijakan-kebijakan baru” kata Juang Sinaga.
Bupati Samosir saat menjawab aspirasi para guru honor komite.
Sementara itu, Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon menambahkan akan menjamin nasib guru komite. "Saya jamin tidak ada yang diberhentikan akibat penerimaan CPNS, karena Kabupaten Samosir masih kekurangan guru," kata Rapidin Simbolon yang disambut dengan tepuk tangan guru honor komite.

Untuk itu, lanjutnya, tetaplah mengabdi bekerja dengan profesional dan manfaatkan waktu untuk mencari tambahan lainnya.

Namun untuk kebijakan mengenai persyaratan pelamar CPNS dan pengangkatan guru honor menjadi PNS, itu semua ada di tangan pemerintah pusat. "Jika memang ada peluang layaknya K2 seperti tahun yang lewat, pasti akan diprioritaskan karena kami juga sangat menghargai jasa bapa ibu seluruhnya," tambah Rapidin.

Melengkapi pernyataan Bupati Samosir, Kadis Pendidikan, Rikardo Hutajulu menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan akan tetap memberdayakan tenaga guru komite.

“Saat ini Kabupaten Samosir kekurangan sekitar 600 lebih tenaga pengajar, sedangkan keguruan yang diterima dari formasi CPNS tahun ini hanya 150 orang ditambah lagi dengan guru yang akan pensiun, jadi semuanya akan diberdayakan dan tidak ada yang diberhentikan,” kata Rikardo.

SUARA TOBA/SBS.