Pancasila Lem Perekat Pemersatu Bangsa Indonesia -->

Pancasila Lem Perekat Pemersatu Bangsa Indonesia

Suriono Brandoi
Jumat, 31 Mei 2019
Tribunnews.com
Oleh: Suriono Brandoi Siringoringo, SE
Kita mengamini Pancasila sebagai ideologi yang sangat luar biasa. Tapi seringkali, sikap laku kita tidak sinkron dengan Pancasila. Persoalan yang sejak beberapa tahun reformasi kerap terjadi adalah munculnya kerusuhan dan konflik horizontal di hampir seluruh tempat di Indonesia.

Mulai dari faktor perbedaan agama, keyakinan, pandangan politik, pilihan politik, calon pemimpin, hingga masalah remeh temeh seperti perkara mata yang sengaja atau tidak beradu-pandang.

Contoh paling anyar dan terbaru misalnya, kerusuhan tanggal 21-22 Mei pasca pengumuman KPU atas hasil pemilihan presiden dan wakil presiden, menambah daftar catatan kelam sejarah kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pelencengan dalam pengamalan Pancasila ini juga semakin diperparah oleh isu makar dari sejumlah kelompok dan juga rencana pembunuhan terhadap tokoh-tokoh nasional.

Dimana perekat Pancasila akhirnya memang menjadi relevan kita pertanyakan saat ini, mengingat cita-cita dan dogmanya seakan jauh panggang dari api terhadap perilaku keseharian kita. Dimanakah missing-link dari Pancasila sebagai dogma dan Pancasila sebagai acuan sikap tindak?

Sejujurnya, jika kita menyadari, kehadiran Pancasila ditengah-tengah kita bagaikan lem perekat yang mampu mempersatukan lebih dari 200 suku yang ada di Indonesia dengan beragam perbedaan seperti : Adat, budaya, spiritual maupun sosio kultural.

Selain daripada itu dari literatur-literatur yang ada kita tahu bagaimana saktinya Pancasila dalam menangkal upaya-upaya jahat yang berusaha merongrong keberadaannya baik dari dalam maupun luar negara.

Begitupula sebagai falsafah dan dasar negara, Pancasila tak ubahnya “maha guru” yang menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang ingin belajar tentang pluralisme maupun toleransi dalam perspektif budaya ketimuran.

Nilai luhur yang terkandung dalam ideologi ini seakan tak pernah kering untuk digali karena sumbernya memang mengakar pada budaya yang melekat sebagai warisan dari nenek moyang kita.

Pancasila yang tercipta dan terlahir di tanah air yang kaya ini sesungguhnya punya arti tersendiri bagi jiwa dan raga bangsa Indonesia yang banyak memiliki perbedaan budaya, ras, agama dan etnis lainnya.

Pancasila tidak dengan sendirinya tercipta dan terlahir. Akan tetapi bahwa kehadiran Pancasila itu sendiri adalah kebutuhan pokok bagi bangsa Indonesia yang baru mengeyam kemerdekaan saat masa berjuang dan saat ini yang sebenarnya.

Untuk itulah, di tengah kondisi bangsa yang karut-marut sebelum dan sesudah pemilu ini tentu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Upaya-upaya rehabilitasi harus dilakukan sesegera dan sekeras mungkin.

Mengangkat dan menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila ke tempat dan proporsi yang sebenarnya tentu merupakan terobosan yang dipandang tepat dan berdaya guna.

Kita telah memiliki falsafah yang indah dari ke lima butir Pancasila, ia akan menjadi perekat yang efektif bagi tujuan-tujuan bersama sebagaimana cita-cita luhur para pendiri republik ini.

Pengingkaran terhadap realita ini hanya akan membawa kita ke jurang perpecahan, kehancuran dan kesengsaraan. Semoga saja dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 sekarang ini, kita bisa merenungkan apa yang sudah diupayakan para pendiri bangsa ini.

Dan kita bisa tetap senantiasa mengenang jasa-jasa mereka, juga tetaplah mengakui Pancasila sebagai dasar negara dan alat pemersatu bangsa. Serta mampu menghargai perbedaan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Akhir kata, Bung Karno pernah berkata, "Kita semua harus mendirikan satu negara kebangsaan diatas satu kesatuan bumi Indonesia, dari ujung Sumatera sampai ke Irian, bukan sekadar satu golongan yang hidup di satu daerah kecil. Bangsa Indonesia adalah seluruh manusia-manusia yang menurut geopolitik telah ditentukan oleh Tuhan tinggal di semua pulau-pulau Indonesia dari ujung utara Sumatera sampai ke Irian." (Sidang BPUPKI 29 Mei-1 Juni 1945).

Selamat Memperingati Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 2019. "Kita Indonesia, Kita Pancasila."

SUARA TOBA.